Tepat 22 tahun yang lalu, pada
waktu Subuh. Ketika itu aku belum tahu apa-apa, yang aku tahu, aku berada di
sebuah gubuk kecil, berlantaikan tanah. Atap dari gubuk itu hanya berupa
genteng yang sudah menghitam karena seringnya diterpa derasnya air hujan. Dinding
rumah itupun hanya terbuat dari anyaman bambu yang sudah bolong-bolong termakan
usia, membuat pencuri pun iba melihatnya.
Aku masih ingat, waktu itu ibuku
menjerit kesakitan, ingin aku menolongnya namun aku tak kuasa. Segala daya
upayaku, segala gerakanku, dan segala tangisku untuk membantunya malah membuat
ibuku semakin kesakitan. Aku menangis karena telah membuat ibuku menderita.
Beban yang diberikan padaku terlalu besar, akan tetapi suratan takdir
mengharuskanku menjalani semuanya.
Ku lihat ayahku gelisah di
samping ibuku. Mata Beliau berkaca-kaca. Air matanya seakan ingin jatuh
membasahi pipi dan bibirnya yang terus melafadzkan Do’a. Aku belum cukup
mengerti tentang apa yang diucapkan oleh ayahku.
Ku lihat seorang perempuan yang
sudah paruh baya berusaha membantu ibuku. Tidak jelas apa profesinya, akan
tetapi dialah yang terus berusaha memberi semangat kepada ibuku. Perempuan tua
tadi terus memberikan supportnya. Semakin ibuku berteriak, ia semakin
bersemangat. Belakangan ketika aku besar, aku tahu bahwa perempuan itu adalah
seorang dukun beranak.
Hari itu, Minggu Wage menurut
pasaran orang jawa menyebutnya, tanggal 10 Januari 1993. Tangisan pertamaku
menambah kegembiraan dalam keluarga kami. Seorang anak laki-laki hadir di
tengah ayah dan ibuku. Melengkapi seorang anak perempuan yang telah lahir
sebelumnya. Aku lahir di sebuah gubuk kecil. Rumahku.
ISHAQUL HUDA, Begitulah Ayahku
memberikan nama kepadaku. :)
Di hari yang Special ini, tak ada harapan khusus, aku hanya ingin menjadi orang yg lebih baik lagi dari tahun
kemarin, setidaknya aku bisa bermanfaat bagi orang-orang disekitarku, khususnya
orang tuaku.
عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : المؤمن يألف ويؤلف ،
ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس
“Diriwayatkan dari Jabir berkata: ”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam
bersabda: "Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi
seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang
yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani
dan Daruquthni)
10 Januari 1993 – 10 Januari
2015
Berikan Komentar
<i>KODE</i>
<em>KODE YANG LEBIH PANJANG</em>
Notify me
untuk mendapatkan notifikasi balasan komentar melalui Email.