Harga LG G6 - Setelah sebelumnya LG merilis G5 dengan kemampuan modularnya, kini perusahaan yang berbasis di Korea Selatan ini kembali merilis hp flagship terbaru, yakni LG G6. Berikut Flash & Reset.blogspot.com mereview LG G6 disertai dengan harganya.
Review LG G6
Desain LG G6
LG G6 tampil dengan desain basic, tidak neko-neko. Dan untuk pertama kalinya sejak merilis G4 dulu, LG merancang G6 dengan desain unibody.
Yup, baterai miliki G6 sudah tertanam didalamnya. Tidak ada bagian yang bisa dilepas atau dibuka.
Untuk memasukkan SIM card atau microSD, bisa menggunakan SIM card ejector.
Satu kesamaan lain antara G6 dengan G5 atau V20 adalah tombol power yang ditempatkan disisi belakang. Seperti biasa, tombol ini masih berfungsi sebagai sensor sidik jari.
Meski desainnya tergolong basic, LG tetap layak disebut pionir dalam menciptakan hp pintar layar besar dengan bodi compact.
LG G6 punya layar memanjang 5.7 inci dengan aspek ratio 18:9, bukan 16:9 seperti pada umumnya.
Tapi dimensi keseluruhannya hampir sama dengan Huawei P10 yang notabene punya layar hanya 5.1 inci.
Tepian atas dan bawah layarnya tipis, tepian samping kiri dan kanan layarnya lebih tipis lagi.
Karena bagian dagunya tipis, maka LG menempatkan tombol-tombol navigasi di dalam layar.
Sementara di bagian dahinya turut disertakan LED indicator untuk notifikasi.
Punya bodi super compact, LG G6 ternyata tidak terllau tipis. Ketebalan bodinya yang mencapai 0.8 cm ini, membuatnya jadi terasa meyakinkan dan kokoh.
Selain rangkanya yang kokoh, bodi belakangnya yang terbuat dari kaca, juga sudah dilindungi Gorilla Glass 5. Sedangkan pada layarnya sudah dilapisi Gorilla Glass 3.
Ditambah, satu hal yang baru disertakan yakni sertifikasi IP68, tahan air dan debu.
Software LG G6
LG G6 datang membawa LG UX 6.0 berbasis Android 7.0. Ui ini tidak membawa banyak perubahan dari yang seblumnya ada pada LG V20.
LG UX 6.0 menawarkan tiga jenis homescreen, yakni tanpa appdrawer, dengan appdrawer, dan EasyHome dengan icon dan tulisan yang besar-besar.
Anda yang gemar mengubah tampilan UI, bisa memanfaatkan theme yang disediakan. Meski jumlahnya tidak terlalu banyak.
Ada pula shortcut untuk mengakftikan kamera, atau mengambil screenshot dengan cepat, yakni dengan meenekan tombol volume up atau volume down dua kali.
Untuk menjaga kesehatan sistem miliknya, LG juga menyertakan aplikasi bawaan bernama smart doctor.
Fungsinya mulai dari menghemat baterai, menghapus file-file sampah, hingga menguji fungsi beragam hardware di dalam hp.
Karena LG G6 punya ratio layar memanjang 18:9, maka LG pun menyediakan pengaturan untuk mengubah ratio tersebut.
Pasalnya kebanyakan aplikasi hp saat ini dirancang untuk ratio layar 16:9, bukan 18:9.
Jadi ukuran tampilan beberapa aplikasi terutaa game pihak ketiga yang teristal bisa disesuaikan.
Tapi setelah saya coba, nyatanya tetap tidak bisa tampil full screen.
Game Super Mario Run atau Clash Royale misalnya, tampilan defaultnya tidak full screen, dimana ada black bar disisi bawah dan atas layar.
Jika saya paksa set full screen, maka tampilan layarnya terpotong.
Tapi meski kurang optimal untuk beberapa aplikasi tertentu dan terutama game, ratio layar memanjang pada G6 ini sangat asik untuk browsing atau menjalankan multiwindows.
Bicara soal layar, LG G6 masih menyediakan fitur always-on-display mirip seperti milik Samsung.
Hardware LG G6
Agak disayangkan sebenarnya ketika LG memutuskan untuk menggunakan CPU Snapdragon 821 ketimbang 835.
Bagaimanapun juga, keputusan ini diambil karena LG tidak mau menunda-nunda kehadiran G6.
CPU ini ditemani RAM 4GB, storage 64GB, serta ditunjang baterai 3300 mAh.
Dibanding G5 atau V20, kali ini saya merasa cukup puas dengan ketahanan daya G6. Screen-On-Time (SOT) yang didapat bisa menyentuh angka 4 atau bahkan 5 jam.
Pada V20, SOT yang didapat hanya sekitar 3 jam.
Dibanding prosesornya, sebenarnya saya lebih tertarik dan penasaran dengan layar milik G6.
Selain memanjang dengan ratio 18:9, layar ini juga punya resolusi ekstra tinggi dan tidak biasa, yakni 2880 x 1440 pixels, atau lebih dikenal dengan istilah Full Vision.
Saya memilai layar ini memang lebih baik dari layar LG V20. Terutama soal kerapatan layar, dimana teks tersaji dengan lebih crispy.
Tapi sayang penggunaan resolusi yang kelewat tinggi ini terkadang terasa memberatkan saat bermain game.
Mayoritas game yang saya jalankan pada G6 memang sangat terasa lancar dan smooth.
Tapi sedikit catatan, saya sempat mengalami frame-per-second (fps) yang drop saat bermain clan battle pada game Clash Royale. Ketika ada banyak pasukan ditambah efek spell terjadi penurunan fps, meski tidak terlalu mengganggu.
Nah buat Anda yang bertanya skor AnTuTu, LG G6 yang saya uji ini menghasilkan skor 133 ribu poin.
Perlu diketahui, unit yang saya review ini adalah versi Korea. Karena G6 sampai tulisan ini saya posting, belum dijual secara Global.
Unit versi Korea ini membawa chip DAC Hi-Fi 32 bit yang bakal meningkatkan kualitas suara saat menggunakan headset.
Anda tidak perlu bertanya bagaimana kualiasnya. Karena DAC Hi-Fi pada hp LG G6 tidak pernah mengecewakan.
Sementara untuk kualitas loudspeakernya juga tergolong memuaskan. Dan terdengar lantang meski hanya ada satu speaker dengan sistem mono yang terletak disisi bawah.
Kamera LG G6
LG G6 membawa konfigurasi kamera yang mirip dengan V20, yakni dua kamera utama dan satu kamera selfie. Tapi resolusinya berbeda.
Dua kamera utama LG G6 punya resolusi kembar, yakni 13 megapixel.
Kamera yang kiri adalah kamera wide-angle tidak disertai autofokus dan punya aperture f/2.4. Sementara kamera yang kanan memiliki angle yang normal, dilengkapi PDAF, 3-axis stabilizer, dan aperture f/1.8.
Anda yang sudah biasa menggunakan hp flagship LG, pasti familiar dengan interface kameranya. Tapi kali ini ada sedikit perbedaan dimana ada mode square.
Mode ini akan membelah tampilan layar menjadi dua. Kiri sebagai viewfinder, dan kanan untuk tampilan hasilnya secara langsung.
Atau juga bisa untuk memotret sekaligus dengan kamera depan dan belakang.
Seperti yang sudah-sudah, hasil jepretan kamera normal anglenya sangat memuaskan. Tajam, dan handal saat low-light.
Pun begitu dengan kualitas video nya yang ditunjang 3-axis stabilizer sangat memuaskan.
Sementara kamera wide anglenya lebih tajam dengan resolusi lebih tinggi dari V20 terdahulu.
Tapi kini efek fish eye-nya berkurang, sehingga tidak terlalu melengkung.
Beralih ke kamera depan, entah kenapa LG masih setia dengan resolusi 5 megapixel. Kamera ini punya dua angle, yakni normal dan wide.
Ketika menggunakan angle lebar, kamera ini bakal hasilkan efek distorsi yang kentara.
Untuk Anda pengguna wanita, LG juga menyediakan mode beautify, ditambah dengan banyaknya filter seperti instagram.
Kedua fitur ini tentunya sangat menarik, tapi sayangnya belum cukup untuk mendongkrak kualitas fotonya.
Dengan resolusi standar aperture f/2.2, kamera depan G6 tidak bisa diandalkan saat memotret indoor.
Anda baru akan mendapatkan hasil yang ok saat memotret outdoor saja.
LG G6 tampil dengan desain basic, tidak neko-neko. Dan untuk pertama kalinya sejak merilis G4 dulu, LG merancang G6 dengan desain unibody.
Yup, baterai miliki G6 sudah tertanam didalamnya. Tidak ada bagian yang bisa dilepas atau dibuka.
Untuk memasukkan SIM card atau microSD, bisa menggunakan SIM card ejector.
Satu kesamaan lain antara G6 dengan G5 atau V20 adalah tombol power yang ditempatkan disisi belakang. Seperti biasa, tombol ini masih berfungsi sebagai sensor sidik jari.
Meski desainnya tergolong basic, LG tetap layak disebut pionir dalam menciptakan hp pintar layar besar dengan bodi compact.
LG G6 punya layar memanjang 5.7 inci dengan aspek ratio 18:9, bukan 16:9 seperti pada umumnya.
Tapi dimensi keseluruhannya hampir sama dengan Huawei P10 yang notabene punya layar hanya 5.1 inci.
Tepian atas dan bawah layarnya tipis, tepian samping kiri dan kanan layarnya lebih tipis lagi.
Karena bagian dagunya tipis, maka LG menempatkan tombol-tombol navigasi di dalam layar.
Sementara di bagian dahinya turut disertakan LED indicator untuk notifikasi.
Punya bodi super compact, LG G6 ternyata tidak terllau tipis. Ketebalan bodinya yang mencapai 0.8 cm ini, membuatnya jadi terasa meyakinkan dan kokoh.
Selain rangkanya yang kokoh, bodi belakangnya yang terbuat dari kaca, juga sudah dilindungi Gorilla Glass 5. Sedangkan pada layarnya sudah dilapisi Gorilla Glass 3.
Ditambah, satu hal yang baru disertakan yakni sertifikasi IP68, tahan air dan debu.
LG G6 datang membawa LG UX 6.0 berbasis Android 7.0. Ui ini tidak membawa banyak perubahan dari yang seblumnya ada pada LG V20.
LG UX 6.0 menawarkan tiga jenis homescreen, yakni tanpa appdrawer, dengan appdrawer, dan EasyHome dengan icon dan tulisan yang besar-besar.
Anda yang gemar mengubah tampilan UI, bisa memanfaatkan theme yang disediakan. Meski jumlahnya tidak terlalu banyak.
Ada pula shortcut untuk mengakftikan kamera, atau mengambil screenshot dengan cepat, yakni dengan meenekan tombol volume up atau volume down dua kali.
Untuk menjaga kesehatan sistem miliknya, LG juga menyertakan aplikasi bawaan bernama smart doctor.
Fungsinya mulai dari menghemat baterai, menghapus file-file sampah, hingga menguji fungsi beragam hardware di dalam hp.
Karena LG G6 punya ratio layar memanjang 18:9, maka LG pun menyediakan pengaturan untuk mengubah ratio tersebut.
Pasalnya kebanyakan aplikasi hp saat ini dirancang untuk ratio layar 16:9, bukan 18:9.
Jadi ukuran tampilan beberapa aplikasi terutaa game pihak ketiga yang teristal bisa disesuaikan.
Tapi setelah saya coba, nyatanya tetap tidak bisa tampil full screen.
Game Super Mario Run atau Clash Royale misalnya, tampilan defaultnya tidak full screen, dimana ada black bar disisi bawah dan atas layar.
Jika saya paksa set full screen, maka tampilan layarnya terpotong.
Tapi meski kurang optimal untuk beberapa aplikasi tertentu dan terutama game, ratio layar memanjang pada G6 ini sangat asik untuk browsing atau menjalankan multiwindows.
Bicara soal layar, LG G6 masih menyediakan fitur always-on-display mirip seperti milik Samsung.
Hardware LG G6
Agak disayangkan sebenarnya ketika LG memutuskan untuk menggunakan CPU Snapdragon 821 ketimbang 835.
Bagaimanapun juga, keputusan ini diambil karena LG tidak mau menunda-nunda kehadiran G6.
CPU ini ditemani RAM 4GB, storage 64GB, serta ditunjang baterai 3300 mAh.
Dibanding G5 atau V20, kali ini saya merasa cukup puas dengan ketahanan daya G6. Screen-On-Time (SOT) yang didapat bisa menyentuh angka 4 atau bahkan 5 jam.
Pada V20, SOT yang didapat hanya sekitar 3 jam.
Dibanding prosesornya, sebenarnya saya lebih tertarik dan penasaran dengan layar milik G6.
Selain memanjang dengan ratio 18:9, layar ini juga punya resolusi ekstra tinggi dan tidak biasa, yakni 2880 x 1440 pixels, atau lebih dikenal dengan istilah Full Vision.
Saya memilai layar ini memang lebih baik dari layar LG V20. Terutama soal kerapatan layar, dimana teks tersaji dengan lebih crispy.
Tapi sayang penggunaan resolusi yang kelewat tinggi ini terkadang terasa memberatkan saat bermain game.
Mayoritas game yang saya jalankan pada G6 memang sangat terasa lancar dan smooth.
Tapi sedikit catatan, saya sempat mengalami frame-per-second (fps) yang drop saat bermain clan battle pada game Clash Royale. Ketika ada banyak pasukan ditambah efek spell terjadi penurunan fps, meski tidak terlalu mengganggu.
Nah buat Anda yang bertanya skor AnTuTu, LG G6 yang saya uji ini menghasilkan skor 133 ribu poin.
Perlu diketahui, unit yang saya review ini adalah versi Korea. Karena G6 sampai tulisan ini saya posting, belum dijual secara Global.
Unit versi Korea ini membawa chip DAC Hi-Fi 32 bit yang bakal meningkatkan kualitas suara saat menggunakan headset.
Anda tidak perlu bertanya bagaimana kualiasnya. Karena DAC Hi-Fi pada hp LG G6 tidak pernah mengecewakan.
Sementara untuk kualitas loudspeakernya juga tergolong memuaskan. Dan terdengar lantang meski hanya ada satu speaker dengan sistem mono yang terletak disisi bawah.
Kamera LG G6
LG G6 membawa konfigurasi kamera yang mirip dengan V20, yakni dua kamera utama dan satu kamera selfie. Tapi resolusinya berbeda.
Dua kamera utama LG G6 punya resolusi kembar, yakni 13 megapixel.
Kamera yang kiri adalah kamera wide-angle tidak disertai autofokus dan punya aperture f/2.4. Sementara kamera yang kanan memiliki angle yang normal, dilengkapi PDAF, 3-axis stabilizer, dan aperture f/1.8.
Anda yang sudah biasa menggunakan hp flagship LG, pasti familiar dengan interface kameranya. Tapi kali ini ada sedikit perbedaan dimana ada mode square.
Mode ini akan membelah tampilan layar menjadi dua. Kiri sebagai viewfinder, dan kanan untuk tampilan hasilnya secara langsung.
Atau juga bisa untuk memotret sekaligus dengan kamera depan dan belakang.
Seperti yang sudah-sudah, hasil jepretan kamera normal anglenya sangat memuaskan. Tajam, dan handal saat low-light.
Pun begitu dengan kualitas video nya yang ditunjang 3-axis stabilizer sangat memuaskan.
Sementara kamera wide anglenya lebih tajam dengan resolusi lebih tinggi dari V20 terdahulu.
Tapi kini efek fish eye-nya berkurang, sehingga tidak terlalu melengkung.
Beralih ke kamera depan, entah kenapa LG masih setia dengan resolusi 5 megapixel. Kamera ini punya dua angle, yakni normal dan wide.
Ketika menggunakan angle lebar, kamera ini bakal hasilkan efek distorsi yang kentara.
Untuk Anda pengguna wanita, LG juga menyediakan mode beautify, ditambah dengan banyaknya filter seperti instagram.
Kedua fitur ini tentunya sangat menarik, tapi sayangnya belum cukup untuk mendongkrak kualitas fotonya.
Dengan resolusi standar aperture f/2.2, kamera depan G6 tidak bisa diandalkan saat memotret indoor.
Anda baru akan mendapatkan hasil yang ok saat memotret outdoor saja.
Harga LG G6
Rp 10 juta, cek harga hp LG terbaruSpesifikasi LG G6
GENERAL | ||
Jaringan | GSM / LTE DUAL Nano-SIM |
|
Mulai Dikenalkan | Februari 2017 | |
LAYAR | ||
Tipe | Sentuh kapasitif 16 juta warna IPS LCD | |
Dimensi | 5,7 inci, 1440 x 2880 pixels (~564 ppi ) | |
Multitouch | Ya | |
Perlindungan | Corning Gorilla Glass 3 | |
User Interface | LG UX 6.0 UI | |
- Dolby Vision/HDR10 - Always-on display |
||
BODY | ||
Ukuran / Berat |
Panjang 148.9 x lebar 71.9 x tebal 7.9 mm / 163 gram
|
|
Varian Warna | ice platinum, mystic white, astro black | |
- Sertifikasi IP68, anti debu dan air selama 30 menit dan kedalaman 1.5 meter | ||
AUDIO | ||
Fitur |
MP3, WAV ringtones dengan vibration
|
|
Jack | 3,5 mm jack audio | |
Speakerphone | Ya | |
- 32-bit/192kHz audio - Active noise cancellation dengan mic berdedikasi |
||
MEMORY | ||
Internal | 32/64 GB dengan RAM 4 GB | |
Eksternal |
microSD hingga 256GB
|
|
DATA | ||
Kecepatan | LTE-A (3CA) Cat11/12 download 600/ upload 150 Mbps | |
WLAN |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, hotspot, dual-band, Wi-Fi Direct, DLNA
|
|
Bluetooth | Ya, versi 4.2, dengan fitur A2DP, LE, aptX HD | |
NFC | Ya | |
USB / Port |
versi 3.1, Type-C 1.0 , USB OTG
|
|
KAMERA | ||
Depan / Selfie | 5 megapixel, aperture f/2.2, 1080p | |
Belakang | Dual 13 megapixel ( aperture f/1.8, OIS, 3-axis, phase detection AF) + 13 MP (f/2.4, no AF), dual-LED flash | |
Video Record | 2160p pada 30fps, 1080p pada 30/60fps, HDR, 24-bit/192kHz stereo sound rec | |
FITUR | ||
Sistem Operasi | Android (Nougat) versi 7.0 | |
CPU & chipset | Quad-core (dual 2.35 GHz Kryo & dual 1.6 GHz Kryo) Snapdragon 821 | |
GPU | Adreno 530 | |
Sensor | Fingerprint, proximity, compass, accelerometer, gyro, barometer | |
Pesan | SMS, Email, Push Mail, MMS,IM | |
Browser | HTML5 | |
Radio | Ada FM Radio | |
GPS | Ya, dengan dukungan A-GPS, GLONASS, BDS | |
(tambahan) | - Pengisian baterai cepat - Editor dokumen/foto/video |
|
FITUR MEDIA | ||
Kompatibilitas Video | MP4/DviX/XviD/H.265 | |
Kompatibilitas Audio | MP3/WAV/FLAC/eAAC+ | |
BATERAI | ||
Tipe & kapasitas |
Tanpa lepas Li-Po 3300 mAh
|
|
Modus Stand-by |
Berikan Komentar
<i>KODE</i>
<em>KODE YANG LEBIH PANJANG</em>
Notify me
untuk mendapatkan notifikasi balasan komentar melalui Email.