Mari Berguru Sejarah Sumpah Pemuda Terbaru 2019


Sumpah Pemuda yakni satu tonggak utama pada sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dipercaya sebagai kristalisasi semangat buat menegaskan impian berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud menggunakan “Sumpah Pemuda” yakni keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 pada Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan virtual akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan ini juga diperlukan sebagai asas bagi setiap “serikat kebangsaan Indonesia” serta semoga “disiarkan pada segala surat liputan serta dibacakan pada muka kedap serikat-serikat”. Istilah “Sumpah Pemuda” sendiri nir muncul pada putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini yakni bunyi 3 keputusan kongres tadi sebagaimana tercantum dalam prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.
Kongres-Sumpah-Pemuda-300x197.jpg
Kongres Pemuda
DAFTAR ISI
1. SEJARAH SUMPAH PEMUDA
2. PANITIA KONGRES PEMUDA
3. PESERTA KONGRES PEMUDA
4. ISI DARI SUMPAH PEMUDA
SEJARAH SUMPAH PEMUDA

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda adalah suatu pengesahan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan dalam tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan menurut Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang sampai kini setiap tahunnya diperingati menjadi Hari Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi pada 3 wilayah berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh daerah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri sang banyak sekali wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb dan pengamat menurut cowok tiong hoa ibarat Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua dari menurut Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi cowok yang beranggota pelajar dari semua Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di 3 gedung yg tidak selaras dan dibagi pada 3 kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, pada Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini mampu memperkuat semangat persatuan pada sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan menggunakan uraian Moehammad Yamin wacana arti serta rekanan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, terdapat lima faktor yg bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, anggaran norma, pendidikan, dan kemauan

Rapat ke 2, Minggu, 28 Oktober 1928, pada Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas duduk perkara pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, beropini bahwa anak harus menerima pendidikan kebangsaan, harus jua terdapat keseimbangan antara pendidikan pada sekolah dan di tempat tinggal . Anak jua wajib dididik secara demokratis. Pada kedap penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw pada Jalan Kramat Raya 106, Sunario mengungkapkan pentingnya nasionalisme serta demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan nir bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan semenjak dini mendidik bawah umur disiplin serta mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

PANITIA KONGRES PEMUDA

JABATAN
NAMA
PHOTO
 KETUA  Soegondo Djojopoespito (PPPI)
 soegondo-djojopoespito_20171028_090513.jpg
 Wakil Ketua R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
 NO PICTURE
 Sekretaris Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
m_yamin.jpg
 Bendahara Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
unnamed.jpg
 Pembantu I Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
NO PICTURE
 Pembantu II R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
NO PICTURE
 Pembantu III Senduk (Jong Celebes)
NO PICTURE
 Pembantu IV Johanes Leimena (yong Ambon)
l49M4ljUFNFJzadcX00M.jpg
 Pembantu V Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
NO PICTURE

PESERTA KONGRES PEMUDA

Abdul Muthalib Sangadji Purnama Wulan  Abdul Rachman  Raden Soeharto  Abu Hanifah
Raden Soekamso  Adnan Kapau Gani  Ramelan  Amir (Dienaren van Indie)  Saerun (Keng Po)
Anta Permana Sahardjo  Anwari  Sarbini  Arnold Manonutu  Sarmidi Mangunsarkoro
Assaat  Sartono  Bahder Djohan  S.M. Kartosoewirjo  Dali  Setiawan  Darsa
Sigit (Indonesische Studieclub)  Dien Pantouw  Siti Sundari  Djuanda Sjahpuddin Latif
Dr.pijper Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken) Emma Puradiredja Soejono Djoenoed Poeponegoro Halim R.M. Djoko Marsaid Hamami  Soekamto  Jo Tumbuhan  Soekmono
Joesoepadi  Soekowati (Volksraad)  Jos Masdani  Soemanang  Kadir  Soemarto
Karto Menggolo  Soenario (PAPI & INPO)  Kasman Singodimedjo Soerjadi Sulaeman
Koentjoro Poerbopranoto  Soewadji Prawirohardjo  Martakusuma  Soewirjo Suhara
Masmoen Rasid Soeworo  Mohammad Ali Hanafiah  Mohammad Nazif Sujono (Volksraad)
Mohammad Roem  Mohammad Tabrani  Suwarni  Mohammad Tamzil Tjahija
Muhidin (Pasundan) Van der Plaas (Pemerintah Belanda) Mukarno  Wilopo  Muwardi
Wage Rudolf Soepratman  Nona Tumbel

ISI/TEKS DARI SUMPAH PEMUDA

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin dalam sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tadi awalnya dibacakan sang Soegondo serta lalu dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

PERTAMA : Kami Poetera serta Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra serta Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera serta Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam bencana sumpah cowok yang bersejarah tadi diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia buat yg pertama kali yang diciptakan sang W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat informasi Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu yakni lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, tetapi para cowok permanen terus menyanyikannya. Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut tentang banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita sanggup menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama ibarat biola orisinil milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah bala Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.
isi_teks_sumpah_pemuda_asli.jpg
ISI TEKS ASLI SUMPAH PEMUDA
pemuda%2Bdibaca.jpg
Pembacaan Isi Pemuda Pada 28 Oktober 1928

Mari Berguru Sejarah Sumpah Pemuda Terbaru 2019Sumpah Pemuda yakni satu tonggak utama pada sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dipercaya sebagai kristalisasi semangat bua...

Artikel Terkait

Berikan Komentar

  1. Untuk menulis kode gunakan <i>KODE</i>
  2. Untuk menyisipkan kode ke dalam Syntax Highlighter gunakan <em>KODE YANG LEBIH PANJANG</em>
  3. Kode harus di-parse terlebih dulu agar bisa ditulis.
  4. Centang Notify me untuk mendapatkan notifikasi balasan komentar melalui Email.
histats