BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring
dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi
sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif.
Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang
penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1.
Bagaimana
pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas
pendidikan?
2.
Bagaimana
cara mengatasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
aktivitas pendidikan?
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah ISD dan untuk
meningkatkatkan pengetahuan penulis dalam memahami dampak teknologi informasi
dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dampak TIK Terhadap Aktivitas Pendidikan
Tahukah
kita selain membawa manfaat yang besar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
juga mempunyai pengaruh buruk yang besar pula pada perkembangan generasi anak
bangsa. Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat
ini antara lain :
-Komputer
-Handphone
-MP4 player
-Game
Console
-Media
tontonan seperti Televisi dan Film
Namun
kali ini saya akan membahas salah satu diantaranya yaitu pengaruh buruk
Teknologi Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat
ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak
dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi
negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan
dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.
Pengaruh
buruk lewat internet
Mampu
mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi
pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya
informasi buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah berbagai materi
bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa
penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada
sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah
berselancar di internet.
Pengaruh
Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer
Kecanduan
bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau
pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi
terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer.
Seharusnya, menurut Rizal, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal
waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah
setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar
dapat diberikan pada hari libur.
Waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak
berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi
anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya
sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah
dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
·
Menimbang
untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat
tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat
bermain komputer.
·
Selain
itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik
agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah
yang positif.
·
Pemerintah
sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam
mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak
Bangsa.
Sadar
atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa perubahan
besar terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa atau tidak
membawa perubahan itu ke arah yang positif atau negatif.
Permasalahan dan Solusi internet dalam dunia Pendidikan
Kendala bidang pendidikan ini dapat
diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses oleh peserta didik di
perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti perpustakaan online, jurnal
online, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari
berbagai situs yang ada dalam dunia internet. Mahasiswa bisa mencari apapun
yang berkaitan dengan materi perkuliahan disampaikan dosen di kelas, untuk
memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan
kejelasan dan pemahaman mendalam.
Permasalahan selalu timbul dalam dunia
pendidikan adalah kekurangan informasi dan referensi akibat terbatasnya jumlah
sarana belajar. Ketersediaan buku – buku di perpustakaan terutama pada lembaga
pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh dari harapan jika yang
menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas dari universitas.
Namun pada praktiknya, sosialisasi
internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang dibayangkan dan diharapkan
banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya pemanfaatan teknologi
informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya kurangnya penguasaan
bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia, mahalnya
biaya akses internet, dan ketidaksiapan tenaga pendidik.
Faktor pertama, merupakan permasalahan
utama dalam memanfaatkan segala teknologi hasil karya masyarakat Barat.
Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia umumnya
menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para
pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang Jurnal Ilmiah umumnya masih memiliki
kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan
ilmu pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional tersebut.
Faktor kedua, keterbatasan informasi dan
ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia, menjadi salah satu penyebab rendahnya
penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berbagi
ilmu pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar negeri. Informasi masih
dianggap suatu hal pribadi dan berharga mahal yang tidak dapat diakses oleh
seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan komunitas
tertentu saja.
Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya
biaya untuk menggunakan internet di dalam negeri. Untuk mengakses internet
pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik pemerintah seseorang harus
mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga membatasi
pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan
internet pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua
ribu sampai tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk
seorang mahasiswa apabila harus menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu
mengakses).
Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga
pendidik itu sendiri yang masih belum siap menggunakan teknologi internet dalam
proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan dosen dalam bidang ini. Seorang
dosen tidak akan pernah menyarankan kepada mahasiswa memperkaya wawasan dengan
fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri. Dampak akhir yang terjadi
mahasiswa tidak akan termotivasi untuk mengembangkan diri jika dosen tidak
pernah menyarankan pemanfaatan sumber ilmu non formal tersebut.
Masalah terpenting dari sekian faktor
penghambat di atas terletak pada faktor ketiga dan keempat yakni mahalnya biaya
akses dan keterbatasan dosen. Jika kendala bahasa tidak menjadi masalah, lambat
laun mahasiswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya frekuensi
penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan
istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari dosen
adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan penunjang
pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah kajian masalah
di dalam kelas, mahasiswa dianjurkan untuk membuka homepage milik dosen, atau
mengakses situs-situs lain yang disarankan dosen.
Dari segi mahalnya biaya kendala ini
dapat diatasi dengan berperan penting lembaga pendidikan/universitas untuk
mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun sebuah jaringan
internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan biaya yang
lebih murah dibanding warung internet milik penguasaha bisnis.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung
dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau
hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan
teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika.
Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini
memberikan dampak positif dan dampak negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi
dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu.
Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral
kehidupan yang bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan
yang dianut masyarakat. Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat
penting untuk mengembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya.
Pendidikan tidak antipati atau alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, namun sebaliknya menjadi subyek atau pelopor dalam pengembangannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Gairola, C. M.
(2004). Information and Communications Technology for
Development. New Delhi: Elsevier.
S.P.Hariningsih. 2005.
Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
Yuhetty, H.
(n.d.). ICT and Education in Indonesia. Retrieved 11 20, 2008, fromhttp://www.lib.itb.ac.id/: http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/e-list/Indonesia-ICT-paper.pdf
Munir. (2009).
Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung,
Penerbit:Alfabeta.
Munir. (2008).
Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung,
Penerbit:Alfabeta.
http://www.wikipedia.org
http://www.google.co.id
Berikan Komentar
<i>KODE</i>
<em>KODE YANG LEBIH PANJANG</em>
Notify me
untuk mendapatkan notifikasi balasan komentar melalui Email.