M A K A L A H
MANAJEMEN
“PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)”
Dosen : Dr. H.
Shobari, S.Kom, MM.
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2:
- 1. AMIRUDDIN2. ROKAYAH3. ISKHAQUL HUDA4. AMAN5. IKA ROUDATUL FARIHAH6. HIDAYATUL MUSTAFID
SEMESTER II (PAI/ G)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN)
“SULTAN MAULANA
HASANUDDIN” BANTEN
TAHUN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan “MANAJEMEN” yang berjudul “PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)“ ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW yang mana telah
membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang
seperti yang telah kita rasakan saat ini, sehingga kita dapat merasakan manfaat
ilmu yang berkembang sangat pesat menurut perkembangan zaman.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Dan kami pun menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan.
Oleh
karena itu, kepada para pembaca kami mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan makalah yang kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini benar-benar
bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya
pada kami. Aamiin
Serang, 11 April
2013
Penulis
BAB
II
PEMBAHASAN
PENGORGANISAIAN
(ORGANIZING)
A. DEFINISI
ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN
Secara konsep, ada
dua batasan yang perlu dikemukakan,yakni istilah ”organizing” sebagai kata
benda dan ‘organizing’ (pengorganisasian) sebagai kata kerja,
menunjukan pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi
memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga (institution) atau
kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan
pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Dan arti kedua
mangacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
B. PENGERTIAN
ORGANISASI
Menurut Prof. Dr.
Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang
atau sekelompok orang yang disebut bawahan. [1]
Sedangkan dalam arti umum organisasi merupakan
sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan
untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab
tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan
yang telah ditetapkan.
C. PENGERTIAN
PENGORGANISASIAN
Drs.H. melayu S.P.
Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan
bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menempatkan
orang-orang pada setiap aktiffitas ini,menyediakan alat-alat yang diperlukan,
menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu
yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.[2]
Sedangkan dalam
arti umm pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas
pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam
rangka mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.
D. UNSUR-UNSUR
PENGORGAINISASIAN
Secara sederhana
organisasi memiliki tiga unsur, yaitu orang,kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga
unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait
atau saling berhubungan sehingga merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Adapun
unsur-unsur organisasian secara terperinci adalah:
1. Man
(orang-orang) dalam kehidupan
organisasi atau ketata lambangan sering disebut dengan istilah pegawai atau
personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga
organisasi.yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur (administator) sebagai unsur pemipin
tertinggi dalam organisasi, psrs menejer ysng memimpin sustu umit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya masing-masing danpara pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power)
organisasi.
2. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan
suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama.oleh karna itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya
dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapain. Tujuan
menggambarkan tntang apa yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan
titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang
apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network),
kebijaksanaan (policy). Strategi,
anggaran (hudgeting), dan
peraturan-peraturan (regulation) yang
telah ditetapkan.
4. Peralatan (equipment)
merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari
semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan g modal lainnya
(tanah,gedung/bangunan’/kantor).
5. Lingkunagan (environment) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan tknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunagn:
a. Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara
tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna
kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan
masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah oprasi yang dijadikan sasaran kegiatan
organisasi. Wilayah opeasi dibedakan menjadi:
1.
Wilayah
kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh
dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
2.
Wilayah
jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah
atau daerah operasi organisasi.
3.
Wilayah
personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan) yang mempunyai
hubungan dankepentingan dengan organisasi.
4.
Wilayah
kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban
tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas
ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
beralku.
5.
Kekayaan
alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalya keadaan iklim,udara, air,
cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna.
E. TEORI-TEORI
ORGANISASI
Teori organisasi
adalah suatu konsep. Pandangan,tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan
tentang pemecahan masalah organisasi
sehnga dapat lebih berhasil bahkan pada
gilirannya organisasi dapat mencapain sasan yang ditetapkan, adapun yang
dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan
dan pengambilan keputusan.
Secara garis besar
ada empat kelompok teori dalam organisasi, yakni teori klasik,teori prilaku,
teori sistem, dan teori kontingensi.
1.
Teori
organisasi klasik.teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau
disebut juga “teori mesin”. Berkembng mulai tahunn 1800-an (abad 19). Dalam
teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Terdapat 3 (tiga)katagori pokok
pendekatan klasik yakni, scientific managenet, administrative management, the
bureaucratic model of organization ‘(beach, 1980:133).
2.
Teori human relations, Teori ini disebut juga teori neoklasik, teori hubungan
kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja manusia atau the
human relations theory. Teori ini muncul akibat ketidak puasan dengan teori
klasik dan teori ini merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan
pada “ pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun
kelompok kerja”. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan
tersebut sudah dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain
merasa puas.
3.
Teori
organisasi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi
dari segi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi
dari segi prilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau
tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaan yang telah ditetapkan
berasal dari para anggotanya.
4.
Teori
birokrasi. Pada dasarnya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk
mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
a)
Pembagian
dan penguasaan pekerjaan secara khusus.
b)
Prinsip
hirarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasanya langsung.
c)
Promosi
didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dai pemberhentian
sewenang-wenang dan prestasi kerja, dan dilindugi dari pemberhentian
sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.
d)
Setiap
pekerjaan dilaksanakan secara tidak pilih kasih . strategi ini dinamakan
prinsip impersonal.
e)
Tiap-tiap
tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurutsistem tertentu
berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip
uniformitas.
5.
Teori
organisasi proses. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi
sebagai proses kerjasama formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti
dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan
prinsip-prinsip yang bersifat umum (universal).
6.
Teori
organisasi kepemimpinan. Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya
organisasi mencapai tujuan tergantung sampai berapa jauh seorang pemimpin mampu
mempengaruhi bawahan sehingga meraka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi
dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif.
7.
Teori
organisasi fungsi. Fungsi adalah kelompok tugas atau kegiatan yang harus
dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau
manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi
fungsi seorang pemimipinatau manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan
(planning) pengorganisasian (organizing),
pemberian motifasi atau bimbingan (motivating),
pengawasan (controling), dan
pengambilan keputusan (deciion making).
8.
Teori
pengambilan keputusan. Teori ini berlandaskan adanya berbagai keputusan yang
dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan ditingkat puncak yang
memuat ketentuan pokok atau kebijsanaan
umum, keputusan ditingkat menengah yang memuat program-program untuk melaksanakan
keputusan administratif, maupun keputusan ditingkat bawah.
9.
Teori
kontingensi (teori kepentingan). Teor
ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan
dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan
memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus
dianalisis sendiri.
Dari
semua teori ini, tidak satu pun teori ini dianggap paling
lengkap atau paling dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan
menyesuaikan dengan lingkungan dengan memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
F. STRUKTUR
ORGANISASI
1. Definisi
struktur organisasi
Struktur organisasi
adalah susunan komponen-komponen (unit kerja) dan hubungan antara tiap bagian
secara posisi yang ada pada perusahan dalam menjalin kegiatan oprasional untuk
mencapai tujuan. Struktur organisasi menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan. Pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikordinasikan (integrasi) secara
formal
2.
Elemen struktur organisasi
Ada enam elemen kunci
yang perlu diperhatikan oleh para menejer ketika hendak mendisain struktur,
antara lain:
a.
Spesialis
pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi kedalam
beberapa pekerjaan tersendiri.
b.
Depaartementalisasi.
Dasar yang dipakai untuk mengelompokan pekerjan secara bersama-sama.
Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi dan pelanggan.
c.
Rantai
komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi
ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
d.
Rentang
kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh menejer secara efisien dan
efektif.
e.
Sentralisasi
dan desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingakt pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada suatu titik didalam organisasi. Desentralisasi
adalah lawan dari sentralisasi.
f.
Formalisasi.
Sejauh mana peerjaa-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
3. Model
disain struktur organisasi
a.
Model
mekanistik, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementralisasi yang
luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan
sentralisasi.
b.
Model
organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hirarki dan
lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi
yang komprehensif, dan mengandalakan pengambilan keputusan secara parisifarif.
c.
Model
piramid, model ini dibuat prsis sebuah piramida.
d.
Model
horizontal. Model ini dibuat dengan menarik garis lurus secara horizontal
dengan pembagian fungsional masing-masing bersama tugasnya masing-masing.
G.
PROSES ATAU LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
Menurut stoner (1996) langkah-langkah dalam proses
pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
a.
Merinci
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
b.
Membagi
beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan yang secara logis danmemadaidapat
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
c.
Mengkombinasi
pekerjaan anggota prusahaan dengan secara logis dan efisien.
d.
Penetapan
mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan
yang harmonis.
e.
Memantau
efektivitas organisasi dalam mengambil lamgkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
H. PERILAKU
ORGANISASI
Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu
organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok,
maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang
organisasi. Dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan
studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan pesikolog industri.
Prilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang
berkembang jurusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan disekolah-sekolah
bisnis, meskipun banayak universitas yang juga mempunyai program psikologi
industri dan ekonomi industri pula.
Bidang ini sangat berpengaruh dalamdunia bisnis dengan
para praktisi seperti peter ducker dan peter senge yang mengubah penelitian
akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting
dalam ekonomi global ketika orang dengar berbagai latar belakang dan nilai
budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini
juga semakin dikeriktik sebagai suatu bidang studi karena asumi-asumsinya yang
etnosentris dan pro-kapitalis (lihat studi manajemen kritis).
I. FUNGSI
PENGORGANISASIAN
Fungsi pengorganisaian adalah proses yang menyangkut
bagaimana strategidan taktik yang telah dirumusakan dalam perencanaan desain
dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
J. KEGIATAN
DALAM FUNGSI PENGORGANISASIAN
a.
Mengalokasikan
sumber daya. Merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan.
b.
Menetapkan
struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.
c.
Kegiatan
perekrutan, penyelesaian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga
kerja.
d.
Kegiatan
penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
K.
TUJUAN PENGORGANISASIAN
Tujuan pengorganisan adalah agar dalam pembagian tugas
dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagaian tugas
diharapkan setiap organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus
(spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila
pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang
keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam
penyelesaian pekerjaan itu.
Tujuan organisasi dapat dirumuskan dan ditetapkan dengan
jelas. Hal ini penting karena:
1.
Tanpa
tujuan yang jelas organisasi tidak akan mempunyai arah.
2.
Tanpa
tujuan jelas, organisasi tida ada artinya dan hanya akan menimbulkan pemborosan
belaka.
3.
Tujuan
yang jelas akan mempermudah dalam membentuk dan struktur organisasi.
4.
Tujuan
yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan pegawai.
5.
Tujuan
yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi.
6.
Tujuan
yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena mereka menyadari
bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujaun yang sama, yaitu tujuan
organisasi.
7.
Tujuan
yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat, metode, dan prosedur
yang akan dipergunakan.
8.
Tujuan
yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.
Tujuan organisasi harus dapat diterima oeh para anggota.
Apabila tujuan organisasi itu dapat diterima oleh para anggota, hal ini berarti
para anggota organisasi mempunyai keyakinan bahwa tujuan pribadi mereka pun
akan dapat tercapai sehingga tujuan mereka dapat dengan mudah digerakan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari kesimpulan makalah
diatas dapat disimpulkan bahwa sangat penting Pengorganisasian (Organizing) dalam manajemen. Karena
merupakan fungsi dari manajemen yang pasti ada dan sangat dibutuhkan, maka
peran pengorganisasin sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya
dalam manajemen.
Pengertian organisasi
dapat diartikan menjadi dua arti yaitu, dalam arti dinamis disebut
pengorganisasian dan dalam arti statis disebut organisasi.
Secara sederhana
organisasi memiliki tiga unsure, yaitu ada orang, ada kerjasama dan ada tujuan
bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetap
saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang
utuh.
Keberhasialan atau
kegagalan organisasi pasti berhubungn dengan peran para anggotanya. Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yang baik antar para anggotanya.
Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karena adanya factor internal
pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.
B.
Saran
Menginat
pentingnya pengorganisasian mak perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan
dipahami sebaik-baiknya. Setelah memahami pengorganisasian maka sebaiknya
diterapkan dalam aktual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus
mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu
maupun kelompok.
Agar
suatu organisasi berhasil para anggotanya harus saling bekerja sama dengan baik
dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan
baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Arief, Bowo. 2008. Pengorganisasian. Fakultas Ekonomi.
Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Hani, Handoko. 2003. Manajemen. Edisi kedua. Cetakan
kedelapan belas. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
Kardaman. 1996. Pengantar IlmuManajemen. Jakarta: Gramedia.
Purwanto, Yadi. 2001. Manajemen Organisasi. Jakarta: PT.
Cendikia Informatika.
[1]
Sondang Siagian. Ilmu Manajemen. (Jakarta:
Rajawali Pers, 2005). Hlm. 56
[2]
Melayu Hasibuan. Manajemen Organisasi. (Jogjakarta:
Cakrawala, 2007). Hlm. 19
Berikan Komentar
<i>KODE</i>
<em>KODE YANG LEBIH PANJANG</em>
Notify me
untuk mendapatkan notifikasi balasan komentar melalui Email.