[Tested] Berikut Cara Kerja Bluetooth yang Perlu Kamu Ketahui Terbaru 2019

Cara Kerja Bluetooth - Bluetooth, misalnya poly sistem teknologi nirkabel lainya, berlandas dalam teknologi yg memakai lompatan frekuensi. Teorinya dalah, apabila terdapat interferensi pada keliru satu frekuensi, lainya dipercaya bersih. Bluetooth membagi pita ISM menjadi 79 kanal, menyakelarnya pada antara mereka pada pola acak tersamar 1600 kali per dtk dianggap ‘frequency hopping’. Ini sangat cepat dibandingkan dengan sistem lompatan frekeunsi lainya, yg lebih menaruh keunggulan bagi Bluetooth. 

Dalam sistem lompatan frekuensi, setiap lompatan frekuensi yan gmenemukan interfrensi membuang data paket yan gdikirim selama terjadinya lompatan itu. Ini berarti bahwa bila satu menurut 79 kanal Bluetooth digunakan sang teknologi lain, atau jaringan piko Bluetooth lainya, dia akan kehilangan satu paket dari setiap 79 paket yg dikirim. Namun, jika teknologi lain tadi merupakan pemindahan frekuensi hanya pada 50 kali perdetiknya, beliau akan mengalami interferensi berdasarkan Bluetooth pada setiap lompatan dan akan kehilangan setiap paket yang ditransmisikan. 

Gambar berikut mengilustrasikan lompatan frekuensi jaringan piko Bluetooth pada pola acak tersamar.

Nilai frekuensi pembawanya bisa dinyatakan pada persamaan berikut.

Dari persamaan diatas, dengan 79 kanal yg masing-masing lebarnya 1 MHz, maka rentang frekuensi kerjanya merupakan menurut 2402 MHz hingga 2480 MHz. Dengan penggunaan FHSS dalam lapisan fisiknya, banyak jaringan piko dapat dioperasikan pada satu wilayah, serta tidak akan berinterferensi satu sama lain. Chip Bluetooth dibentuk nir mahal serta dapat dimasukan ke peranti apapun yang bersifat stasioner. Namun, Bluetooth hanya mengizinkan sejumlah kecil saja peranti yang terikat satu menggunakan lainya dalam komunikasi titik ke titik dalam kecepatan sedangnya. 

Arsitektur kunci Bluetooth merupakan sistem yg terdiri menurut dua hingga delapan peranti, yg membangun sebuah jaringan piko misalnya telah disebutkan di atas. Satu peranti digunakan menjadi induknya (master), sisanya menjadi pembantu-pembantunya atau peranti peserta (slave atau client). Induk ini bisa beperan sebagai induk ataupun peranti peserta pada jaringan piko lain yg ada sebagai akibatnya membangun sebuah jaringan pancar (scatternet). Induk mengendalikan komunikasi melalui suatu protocol polling. Semua komunikasi merupakan anatra induk dan peranti pesertanya. Jalan satu-satunya komunikasi bagi para peranti peserta adalah melaluiinduknya. Jaringan piko dan jaringan sebar menggunakan alamat MAC sebanyak 8 bit untuk mengatur jalanya komunikasi dan status peranti peserta yang terlibat.

Bluetooth menggunakan frekuensi yang sama buat mengirim serta mendapat data, menggunakan sistem TDD. TDD memungkinkan peranti yang sama dengan mudah sebagai induk atau peserta. TDMA memungkinkan komunikasi sinkron serta asinkron. Induk akan mengalokasikan slot ketika sinkron dengan tipe komunikasinya. Ssebagai contoh kanal suara sinkron membutuhkan slot ketika pada periode waktu (interval) yang teratur, ad interim paket data dapat diberngkatkan selagi slotnya tersedia, FEC serta automatic repeat request membantu perlindungan terhadap kesalahan. Untuk membatasi komunikasi pada peranti yang diinginkan, Setiap mesin Bluetooth mempunyai nomor identifikasi eksklusif (PIN). 

Bagi setiap peranti dalam sebuah jaringan piko yang berkomunikasi dengan induknya diberikan alamat anggota aktif masing-masing sebesar tiga bit, inilah sebabnya hanya delapan peranti saja yang diizinkan pada sebuah jaringan piko, yg tampaknya bertendensi membatasi, tetapi mekanisme tambahan bisa memperluas jaringanya. Akan jua dimungkinkan buat menginterkoneksi beberapa jaringan piko ke pada jaringan sebar misalnya sudah disebutkan pada atas, yg dapat meliputi sampai delapan jaringan piko, dan bisa menangani sampai 20 kanal suara. Walaupun demikian, jaringan sebar ini (jua sama halnya dengan emulasi LAN) hanyalah merupakan pendorong buat mengapresiasi keunggulan sebuah sistem dalam membentuk sebuah jaringan, yg sepertinya menjadi terlalu jauh.

Taraf Daya Bluetooth

Daya pancar Bluetooth dikelompokan sebagai tiga kelas, yakni kelas 1 menggunakan daya maksimum 100 miliwatt (20 dBm), kelas 2 menggunakan daya maksimum 2,5 miliwatt (4 dBm), kelas tiga sebanyak 1 miliwatt (0 dBm). Acuan sistem penerimanya merupakan -70 dBm menggunakan nilai BER kasar sebesar 10-tiga. Kendali daya disediakan buat kelas 1 yang bisa menurunkan dayanya hingga 4 dBm atau lebih rendah lagi apabila diperlukan. Dikarenakan sang pertimbangan konsumsi baterai, sebagian besar peranti yg berkedudukan menjadi peserta atau peranti pengguna, akan bekerja pada daya rendah, dengan AP yg mungkin bekerja pada daya pancar serta kepekaan yang lebih tinggi, yang memungkinkan cakupan sebagai lebih rupawan. Kelas dua dan kelas 3 masuk dalam kategori daya rendah. Mode daya rendah mengkategorikan dalam mode ‘sniff’, ‘hold’, serta ‘park’.

Tabel Spesifikasi Bluetooth