Review Nexus 5X - Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama Terbaru


Nexus device menawarkan sebuah ekosistem serta keterjaminan update software yang langsung di pasok oleh Google. Tetapi semenjak kemunculan Google Pixel, sepertinya brand Nexus sendiri akan mulai diredupkan oleh pendirinya. Meskipun mungkin tidak secara langsung setelah kemunculan Google Pixel, karena memang Google masih memiliki hutang yang harus diselesaikan dengan brand Nexus, setidaknya sampai tahun depan ketika layanan purna jual untuk Nexus device berakhir. Selain itu, apabila sekarang kita membuka laman Google Store, jajaran Nexus device sudah tidak dipajang lagi website tersebut. Lantas, apakah hal tersebut membuat Google Nexus 5X ini tidak layak lagi untuk dimiliki? Kali ini saya akan mencoba membuat ulasan untuk salah satu Nexus device, yaitu Nexus 5X yang dibuat oleh LG.

Unboxing
Untuk proses buka kotak dan impresi pertama saya mengenai Nexus 5X ini sudah saya abadikan dalam sebuah video yang saya unggah di channel youtube saya. Silakan mampir ke channel saya bagi yang ingin melihat proses buka kotaknya.


Dus dari Nexus 5X ini cukup unik menurut saya. Dusnya berwarna putih dan pada bagian depan terdapat logo X serta tulisan Nexus 5X. Isi dusnya sendiri cukup lengkap, ada device Nexus 5X, panduan singkat berbentuk card yang unik, kartu garansi, sim card ejector, kepala charger dengan output 5V 3A dan kabel data. Yang menjadi catatan buat saya adalah kepala charger dan kabel data yang disertakan ke dalam paket penjualannya, karena kepala chargernya memiliki port USB Type-C dan kabel datanya pun juga USB Type-C ke USB Type-C. Hal ini tentunya akan sedikit merepotkan untuk mencari penggantinya ketika kepala charger atau kabel datanya mengalami kerusakan. Dan untuk bisa menghubungkannya ke PC atau Notebook, kita memerlukan kabel tambahan yang bertipe USB Type-A ke USB Type-C yang harus dibeli secara terpisah. Ohya, unit yang saya dapat ini adalah versi Amerika Serikat dengan kode LGH790 yang hanya support LTE di Indonesia di frekuensi 1800MHz saja.

Dus Nexus 5X
Isi Kotak
Tipe Nexus 5X
Bodi Nexus 5X
Kepala Charger dan Kabel Data
Langsung ke ulasan dari Nexus 5X ini. Pertama, kita ngomongin desainnya. Nexus 5X ini dibalut dengan bahan full plastik atau polycarbonat dengan finishing doff, mulai dari frame sampe bagian belakangnya. Meskipun berbahan plastik, tetapi bodi Nexus 5x ini cukup solid. Bobotnya cukup ringan dan finishing doffnya membuatnya nyaman di genggaman tangan dan tidak meninggalkan sidik jari ketika digunakan. Meskipun saya menyukai desain dari Nexus 5X ini, tapi ada beberapa aspek yang kurang saya sukai yaitu, peletakan tombol power di atas tombol volume yang membuat aksesnya agak susah, modul kameranya yang kayak bisul mau pecah dan bahan doffnya yang mudah sekali meninggalkan bekas goresan yang tidak bisa hilang. Letak speaker yang ada di bagian depan membuatnya terlihat seolah-olah memiliki dua speaker stereo, yaitu di bagian atas dan bawah layar. Tapi sayangnya lubang di atas layar murni hanya earpiece, sedangkan speakernya hanya yang berada dibagian bawah layar. Overall untuk sisi desain dari Nexus 5X ini saya bisa bilang cukup bagus, nyaman untuk digunakan tapi tak ada kesan mewah. Tapi entah kenapa, saya sepertinya jatuh cinta dengan desain dari Nexus 5X ini pada saat pertama kali saya melihatnya.

Bagian Belakang
Samping Kanan - Tombol Power dan Volume Rocker
Bagian Bawah - Port USB Type-C, Microfon, dan Jack Audio
Bagian Kiri - Slot Simcard - Atas Kosong
Letak Speaker
Layarnya sendiri memiliki dimensi 5,2 inch bertipe IPS dengan resolusi Full HD 1080p. Reproduksi warna yang dihasilkan bisa dikatakan cukup baik. Warna yang ditampilkan cenderung natural. Selain itu layar dari Nexus 5X ini sudah dilindungi oleh teknologi Corning Gorilla Glass 3 yang membuatnya aman dari goresan benda-benda tajam dan Oleophobic Coating yang membuat layarnya sangat mudah (licin) untuk dioperasikan.

Selanjutnya masuk ke bagian software, ketika pertama kali Nexus 5X ini saya terima, versi Androidnya saat itu masih versi 6.0 atau Android Marshmallow. Namun tak selang beberapa lama akhirnya muncul notifikasi update ke Android Nougat 7.0 dan tak lama kemudian Google merilis Android versi 7.1 Developer yang membawa beberapa fitur dari Google Pixel ke Nexus Device. Beberapa fitur yang dibawa diantaranya adalah app shortcut yang memiliki fungsi layaknya 3D touch pada device Apple, tab support di menu pengaturan yang berfungsi untuk chatting dengan Customer Service Google apabila temen-temen berdomisili di Amerika, dan yang pasti, akhirnya opsi yang sudah direquest cukup lama oleh para pengguna dimunculkan, yaitu opsi Restart yang memang sebelumnya tidak pernah ada di device Nexus. Selain itu ada beberapa perubahan kecil untuk meningkatkan kenyamanan user experience. Lengkapnya bisa cek di artikel saya sebelumnya.

Semua devices Nexus pasti membawa tampilan Vanilla UI atau Stock Android yang minimalis, ringan dan pastinya bebas bloatware. Kecuali kalo teman-temen menganggap aplikasi-aplikasi Google itu adalah bloatware. UI yang ringan itu dipadukan dengan hardware yang tidak bisa dibilang ketinggalan jaman untuk HP keluaran tahun 2015. Ada processor Hexacore Qualcomm Snapdragon 808, GPU Adreno 418 dan RAM 2 GB membuat performa device ini sangat lancar. Hampir tidak ada lag yang saya temukan ketika saya memakai device ini. Baik itu navigasi antar menu, buka tutup aplikasi, berpindah-pindah aplikasi, scroll web page di browser, dan lain-lain semuanya berjalan lancar tanpa hambatan. Tapi dengan RAM 2GB, tak bisa dipungkiri kalo Nexus 5X ini sudah mulai agak keteteran untuk urusan multitasking. Performa gamingnya bisa dibilang baik, mulai dari game ringan sampe game berat bisa dijalankan dengan baik, meskipun untuk game dengan grafis tinggi beberapa kali terasa ada frame drop.

  

Sebagai HP kekinian, tak lupa Google menyematkan pemindai sidik jari, konektor USB type C dan sensor-sensor yang lengkap sebagai jaminan masa depan. Fingerprintnya sendiri lumayan cepat, meskipun bukan yang tercepat. Keakuratannya juga sangat baik dan sudah mendukung pemindaian 360 derajat. Untuk urusan multimedia, saya rasa Nexus 5X ini memiliki kualitas yang biasa-biasa saja. Speaker Nexus 5X berada di bawah layar pada bagian depan, hanya saja belum stereo. Seandainya sudah stereo di atas dan di bawah layar pasti akan lebih baik lagi. Keluaran suaranya menurut saya bagus, kencang tapi tidak cempreng dan pecah saat posisi volume maksimal. Jack audio 3,5mm nya berada di bagian bawah. Tapi saya menemukan sedikit keanehan di jack audio ini, ketika saya colokan earphone Xiaomi Mi Piston 2, earphone tersebut tidak dikenali oleh devices ini. Mungkin tidak kompatibel saya juga kurang mengerti.

Beralih ke penyimpanan, Nexus 5X memberikan dua pilihan penyimpanan, yaitu 16GB dan 32GB dan tidak disertakan slot micro sd. Sehingga saran saya lebih baik ambil yang versi 32GB kalua memang ada dana lebih. Dan satu lagi, Nexus 5X hanya mendukung satu SIM saja. Jadi bagi temen-temen yang butuh dual sim ato membutuhkan tambahan penyimpanan, Nexus 5X ini mungkin bukan merupakan pilihan yang tepat.

Semua spesifikasi di atas ditopang oleh baterai sebesar 2700mAh. Daya tahan baterainya saya rasa biasa saja, tidak bagus namun juga tidak buruk. Nexus 5X bisa bertahan seharian selama 14-16 jam dengan pemakaian ala saya, yaitu intensif social media, browsing, dan sesekali nonton video di youtube. Screen on time yang saya dapatkan biasanya sekitar 4 sampaai 4 setengah jam jika pemakaiannya cukup intens. Tapi LG membekali Nexus 5X ini dengan dengan dukungan fast charging, sehingga membuat waktu pengisian baterainya tergolong sangat cepat, dari di bawah 5% sampe full hanya membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam kurang menggunakan charger bawaannya yang memiliki output voltase 5V dan 3 Ampere.

 

Informasi Hardware dan Sensor :
   
 


Masuk ke bagian kamera, Nexus 5X dipersenjatai kamera belakang beresolusi 12,3MP dan 5MP untuk kamera depan. Fokusnya sendiri menurut saya lumayan cepat berkat hadirnya teknologi Laser Auto Focus. Kamera Nexus 5X ini juga mendukung pengambilan gambar dengan format RAW untuk keleluasaan dalam melakukan pengeditan foto, tapi untuk mengaktifkan fitur ini harus menggunakan aplikasi pihak ketiga. Selain itu, kamera belakangnya juga mendukung Elektronik Image Stabilizer untuk memberikan hasil perekaman video yang lebih baik, tapi sayangnya fitur ini tidak secara default aktif dan membutuhkan akses root untuk mengaktifkannya. Bagi saya yang gak terlalu ahli di bidang foto memfoto ini, menurut saya hasil foto yang dihasilkan dari kamera Nexus 5X ini sudah bagus, meskipun untuk kondisi lowlight menurut saya noisenya lumayan banyak, namun hal ini dapat sedikit diatasi dengan mengaktifkan mode HDR. Hasil kamera dari Nexus 5X ini dapat dilihat di link berikut.

Kesimpulan
Kesimpulan untuk HP ini, performa yang baik dengan tampilan stock android serta jaminan OS terbaru dari Google, setidaknya sampai Oktober 2017. Setelah itu apakah akan ada update OS lagi? Hal tersebut sangat tergantung dari kebijakan Google, kita lihat saja nanti. Tapi sekalipun jika Google nantinya tidak memberikan upgrade versi Android lagi untuk Nexus device setelah 2017, banyak developer-developer yang mensupport sebagian besar Nexus Device ini, seperti Cyanogen, ParanoidAndroid, dan masih banyak lagi. Jadi, menurut saya meskipun Google Pixel sudah muncul, Nexus 5X ini masih sangat layak untuk dimiliki. Namun, bagi temen-temen yang menginginkan smartphone yang memiliki dukungan dual sim dan penyimpanan tambahan, sepertinya Nexus 5X ini bukan pilihan yang tepat.

Dan akhirnya saya menjadikan Nexus 5X ini sebagai daily driver saya. Saya sudah menggunakan device ini selama hampir 3 bulan dan saya sangat puas menggunakannya. Selama pemakaian, saya juga belum menemukan hal yang sangat menganggu. Posisi OS terakhir saat ini pada device Nexus 5X ini adalah Android Nougat 7.1.1.

Review Nexus 5X - Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama Terbaru Nexus device menawarkan sebuah ekosistem serta keterjaminan update software yang langsung di pasok oleh Google. Tetapi semenjak kemuncul...

Artikel Terkait

Berikan Komentar

  1. Untuk menulis kode gunakan <i>KODE</i>
  2. Untuk menyisipkan kode ke dalam Syntax Highlighter gunakan <em>KODE YANG LEBIH PANJANG</em>
  3. Kode harus di-parse terlebih dulu agar bisa ditulis.
  4. Centang Notify me untuk mendapatkan notifikasi balasan komentar melalui Email.
histats